AUTOBIOGRAFI
Nama saya Deka Ayu Dea
P. Saya biasa di panggil “Dea” oleh
kerabat saya dan di panggil “Deka” oleh teman-teman saya. Saya anak ke-1 dari 2
bersaudara. Orang tua saya memberi nama “Deka Ayu Dea” karena ketika saya di
dalam kandungan, Ibu saya mendapatkan mimpi untuk menamai saya dengan nama tersebut,
sedang kan di akhir nama saya terdapat huruf “P” yang berkepanjangan
“Pulungan”. “Pulungan” merupakan marga dari ayah saya. Saya di besarkan dengan
orang tua yang berbeda suku, ayah saya merupakan seorang yang berdarah batak
dan ibu saya merupakan seorang yang berdarah melayu. Nama ayah saya GP beliau berkerja sebagai petani sawit, ibu saya IY adalah seorang Pegawai Negeri Sipil, adik laki-laki saya MRAP masih menduduki bangku Sekolah Menengah Atas, dan yang terakhir
saya memiliki kucing perempuan bernama Ratu yang berusia 4 tahun.
Ayah adalah seseorang
yang mempunyai kepribadian yang sangat tegas, disiplin, pemberani, bertanggung
jawab dan humoris dalam keluarga. Ia sangat tegas dalam mendidik anak-anaknya.
Ia juga di kenal sebagai seseorang yang humoris dalam lingkungannya. Ibu adalah
seseorang yang mau mendengarkan semua keluh kesah anak-anaknya, ibu adalah
seseorang yang sangat penyayang dalam keluarga kami, ibu sangat mengerti jika
kami sedang mengalami masalah, ia akan menanyakan apa yang sedang terjadi lalu
mencari solusi untuk masalah tersebut. Ibu merupakan seseorang penyayang
binatang. Di rumah, kami memiliki seekor kucing kami sangat menyayangi kucing
kami. Bagi kami ayah dan ibu adalah segalanya.
Pada saat saya berusia
5 tahun saya memulai karir pendidikan di jenjang SD Negeri 13, yang berada di
daerah Tungkal ulu Jambi, 6 tahun kemudian saya mendapatkan Ijazah. Saya
melanjutkan kejenjang selanjutnya yaitu SMP, saya bersekolah di SMP Negeri 3
yang masih terletak di daerah Jambi, tempatnya tak jauh dari rumah saya cukup
dengan berjalan kaki saya bisa sampai ke sekolahan karena jaraknya hanya
beberapa meter dari rumah saya. Di SMP saya menimba ilmu selama 3 tahun
tepatnya pada tahun 2012 saya menyelesaikan pendidikan saya di jenjang
tersebut. Kemudian di lanjutkan kejenjang berikutnya yaitu di sebuah SMA swasta
di kota Jambi. Saya bersekolah di SMA Islam Al-Falah kota Jambi, di situlah
saya menggunakan seragam putih abu-abu untuk pertama kalinya dan menuntut ilmu
di sana selama 3 tahun, di SMA tersebut saya di bentuk menjadi seorang siswa
didik yang di harapkan mampu menjadi seorang yang taat kepada Allah SWT dan
patuh kepada kedua orang tua. Di sini saya belajar berbagai macam pelajaran
yang tidak dapat di jumpai di sekolahan pada umumnya seperti belajar bahasa
arab dan menghapal ayat-ayat Al-Quran.
Banyak sekali perubahan
sikap yang saya rasakan selama saya bersekolah di SMA tersebut, salah satunya
saya jadi lebih bersemangat untuk menunaikan ibadah solat berjamaah di mesjid
serta menjadi suka membaca serta menghapalkan ayat” Al-Quran. Setelah saya menyelesaikan
pendidikan saya di SMA tersebut tepatnya pada tahun 2015 yang lalu, saya
mencoba mendaftar di beberapa PTN dan PTS, bahkan saya sempat mengikuti salah
satu perguruan tinggi yang berstandar Ikatan Dinas dan di nyatakan tidak lulus.
Karena pada saat itu peminatnya cukup banyak dan hanya beberapa orang saja yang
diterima, saat itu saya benar-benar berharap dapat melanjutkan pendidikan saya
disana. Saya sempat kecewa dan hampir saja putus asa. Tidak sedikit usaha yang
saya lakukan agar saya bisa masuk kesana, mulai dari mengurus hal-hal kecil
seperti mengurus surat- surat dan membutuhkan beberapa surat keteragan dari RT
serta Lurah setempat dan lain-lain. Dan ke hal-hal yang yang menurut saya tidak
semua orang bisa atau sanggup untuk melakukannya. Waktu yang dibutuhkan tidak
sedikit.
Semua itu cukup untuk
mengajari saya bahwa “Segala sesuatu harus kita capai dengan perjuangan,
sebelum akhirnya kita bisa mengalami yang lebih baik.” Pengalaman tersebut
justru membuat saya bersyukur. Saya dapat melihat ada rencana lain dibalik
pengalaman yang menurut saya tidak enak tersebut.
Nasehat ayah
membangkitkan semangat saya lagi, ia menyarankan saya agar mencoba mendaftar di
perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Gunadarma, akhirnya saya mencoba
mendaftarkan diri saya di sana dan dinyatakan lulus, di Universitas tersebut
saya mendaftarkan diri pada program studi Psikologi dan Teknik Sipil, dan
akhirnya saya memutuskan untuk memilih program studi Psikologi Gunadarma. Selanjutnya
saya saya bersyukur kepada tuhan karena ia telah memberikan petunjuk yang baik
untuk saya kedepannya. Akhirnya saya mengucapkan terimakasih kepada ayah dan
ibu yang telah mempercayai saya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Gunadarma
ini. Jujur saja, ini sangat sulit bagi saya karena saya sangat jauh dari ayah
dan ibu saya, tetapi setelah saya jalanin akhirnya saya terbiasa juga.
Berhubungan dengan Psikologi
saya suka dan ingin sekali mengetahui lebih banyak karakter-karakter orang.
Saya suka sekali mendengarkan orang-orang yang sedang bercerita tentang
pengalaman-pengalaman hidup mereka, bisa saja nanti yang mereka alami akan saya
alami juga, jadi menurut saya pengalaman mereka justru akan membuat saya lebih
mengerti dan menjadi lebih berhati-hati, pengalaman mereka juga dapat mengajari
saya bagaimana caranya untuk belajar bersabar, belajar berdoa, belajar untuk
lebih tangguh dalam menghadapi hidup kedepannya. Untuk kedepannya saya ingin
sekali belajar dari pengalaman-pengalaman saya bahkan pengalaman orang lain,
karena pengalaman merupakan suatu proses untuk menuju sebuah kesuksesan.
Pengalaman juga mengajarkan kita menjadi seseorang yang lebih sabar dan membuat
kita jadi mengerti apa makna kehidupan yang sebenarnya. Hidup telah banyak
mengajari saya bagaimana cara bersabar, berusaha, serta belajar untuk menerima
kenyataan yang sebenarnya. Jadi untuk kedepannya saya berusaha untuk menjadi
lebih baik.
Komentar
Posting Komentar